Fahri Hamzah : Prediksi Prabowo Yang Dapat Diterima Oleh Akal
fokuspos.Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah memandang pidato Ketum Gerindra
Prabowo Subianto tentang Indonesia akan bubar di tahun 2030 sebuah
perkiraan yang masuk akal. Pasalnya, beberapa negara di Timur Tengah pun
terancam bubar.
“Masuk akal (jika Indonesia diprediksikan bubar). Beberapa tahun lalu kita menyaksikan beberapa negara bubar. Negara yang bernama Suriah itu bentar lagi tidak ada, negara bernama Libya itu bisa hilang, Mesir terancam, negara lama, seperti Libanon juga, Yaman juga,” ucap Fahri di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
Ia mengartikan pidato Prabowo tersebut sebagai sebuah warning positif untuk Indonesia. Fahri menyarankan pemerintah memperkuat dasar persatuan. “Saya kira warning ini positif dan harus diterima kepada bangsa sendiri bahwa bisa ada orang yang ingin mengganggu kita, ya mari kita bersatu.
Makanya sarannya kepada pemerintah, bangun persatuan, jangan membuat kita saling meragukan. Justru kalau ada ancaman seperti ini adalah dasar untuk bersatu,” tuturnya. Pidato Prabowo itu menjadi kontroversi karena Prabowo mengutipnya dari novel berjudul ‘Ghost Fleet’. Prabowo sebelumnya menanggapi soal apakah dasar kutipan itu fiksi atau kajian ilmiah.
“Begini ya, jadi di luar negeri ada namanya scenario writing. Memang bentuknya mungkin novel, tapi yang nulis adalah ahli-ahli intelijen strategis,” ujar Prabowo di Hotel Millennium, Jakarta Pusat.
Prabowo menegaskan bahwa ramalan itu didasari tulisan dari luar negeri. Menurutnya, ramalan ‘Indonesia Bubar Tahun 2030’ sudah menjadi pembicaraan di luar negeri. Lalu, apa tujuan Prabowo mengungkit ramalan itu di pidatonya?
“Agar kita waspada, jangan anggap enteng persoalan-persoalan karena seperti itu, dari awal lahirnya republik kita, kita sebuah republik yang banyak iri sama kekayaan kita. Dan selalu kita dikunjungi dan kekayaan kita dirampok, sudah ratusan tahun,” ujarnya.
“Masuk akal (jika Indonesia diprediksikan bubar). Beberapa tahun lalu kita menyaksikan beberapa negara bubar. Negara yang bernama Suriah itu bentar lagi tidak ada, negara bernama Libya itu bisa hilang, Mesir terancam, negara lama, seperti Libanon juga, Yaman juga,” ucap Fahri di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
Ia mengartikan pidato Prabowo tersebut sebagai sebuah warning positif untuk Indonesia. Fahri menyarankan pemerintah memperkuat dasar persatuan. “Saya kira warning ini positif dan harus diterima kepada bangsa sendiri bahwa bisa ada orang yang ingin mengganggu kita, ya mari kita bersatu.
Makanya sarannya kepada pemerintah, bangun persatuan, jangan membuat kita saling meragukan. Justru kalau ada ancaman seperti ini adalah dasar untuk bersatu,” tuturnya. Pidato Prabowo itu menjadi kontroversi karena Prabowo mengutipnya dari novel berjudul ‘Ghost Fleet’. Prabowo sebelumnya menanggapi soal apakah dasar kutipan itu fiksi atau kajian ilmiah.
“Begini ya, jadi di luar negeri ada namanya scenario writing. Memang bentuknya mungkin novel, tapi yang nulis adalah ahli-ahli intelijen strategis,” ujar Prabowo di Hotel Millennium, Jakarta Pusat.
Prabowo menegaskan bahwa ramalan itu didasari tulisan dari luar negeri. Menurutnya, ramalan ‘Indonesia Bubar Tahun 2030’ sudah menjadi pembicaraan di luar negeri. Lalu, apa tujuan Prabowo mengungkit ramalan itu di pidatonya?
“Agar kita waspada, jangan anggap enteng persoalan-persoalan karena seperti itu, dari awal lahirnya republik kita, kita sebuah republik yang banyak iri sama kekayaan kita. Dan selalu kita dikunjungi dan kekayaan kita dirampok, sudah ratusan tahun,” ujarnya.
Komentar
Posting Komentar